kuliah-atau-kerja-nilacakra-penerbit

Masihkah Kuliah Penting?

Sekarang kian banyak orang yang mulai berpikir pendidikan sampai jenjang kuliah tidak penting karena ilmu bisa didapatkan di mana saja. Memang benar, bahkan saya pun belajar menulis fiksi, koding dan desain hampir seluruhnya secara otodidak. Belajar komposisi lagu pun saya otodidak.

Banyak motivator yang kurang bertanggung jawab berkata bahwa orang mesti mengejar passion dan itu tidak mesti lewat kuliah. Elon Musk, Bill Gates, dan Mark Z tidak tamat kuliah tetapi bisa jadi milyarder, kata mereka. Faktanya, ketiga orang super kaya itu ternyata punya suntikan modal milyaran dolar dari orang tua mereka pada awal membangun bisnis. Kalau kita? Boro-boro dapat modal. Dengkul sendiri saja masih susah digerakkan.

Di bangku kuliah, ada banyak keterampilan dasar yang orang tidak bisa pelajari di luar. Anda mungkin heran mengapa kualifikasi akademik minimal S1 dan sederajat masih jadi syarat pokok untuk mendapatkan sebagian besar pekerjaan di kantor-kantor. Ini karena mereka yang telah menempuh pendidikan minimal diploma atau strata 1 sekurang-kurangnya memahami keterampilan dasar seperti berpikir logis, mengatur waktu, berurusan dengan berbagai macam tabiat manusia (dosen), dan utamanya bekerja secara terstruktur. Pada waktu kita SMA atau SMP, tugas-tugas atau PR kita mungkin masih semrawut, tetapi ketika kuliah, hal-hal yang berantakan semacam itu mesti dirangkai dengan sangat baik jika ingin lulus.

Ketika kuliah, Anda juga akan belajar tentang betapa kejamnya dunia. Anda akan merasakan bagaimana Anda harus berjuang seorang diri ketika menyusun skripsi dan ujian kelulusan. Anda akan belajar menerima kesedihan saat dosen Anda memutuskan memberi Anda C atau D. Anda bisa belajar hidup mandiri dan hemat karena Anda mungkin harus tinggal jauh dari orang tua dan hanya punya bekal sangat minim. Bahkan, Anda akan mulai berpikir bagaimana cara mencari uang sambil tetap fokus kuliah. Singkatnya, di bangku kuliah, Anda akan belajar cara berpikir kompleks dan divergen—hubungan antara stok mie instan dengan tugas kuliah, frekuensi mandi dengan tingkat semester, bahkan persamaan hakiki antara siang dan malam, lantai dan kasur, serta merayakan Galungan di rumah dan di ruang kuliah.

Jadi, apakah kuliah itu penting? Ya tergantung Anda ingin jadi apa. Kalau Anda sudah menemukan passion Anda sebagai pedagang dan Anda bisa hidup layak dengan itu, Anda mungkin tidak perlu kuliah. Atau, Anda bisa kuliah sambil menekuni pekerjaan Anda. Masalahnya, tidak banyak anak muda di negeri ini yang sudah menemukan bakat dan passion mereka sejak dini. Kebanyakan masih berpikir berat mengenai minat dan bakat mereka bahkan setelah lulus sarjana.

Apabila Anda termasuk orang di tipe kedua yang masih bimbang, sebaiknya Anda kuliah dan fokus pada ilmu-ilmu dan keterampilan dasar seperti pengaturan waktu, peningkatan kualitas diri, membangun relasi dan menguasai teknologi. Fakta menyatakan, 70% materi kuliah yang Anda pelajari saat ini akan jadi basi 4-5 tahun lagi. Karena itu, pelajarilah bagaimana Anda bisa terus meningkatkan keterampilan dan wawasan sehingga Anda bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat yang terus bertumbuh.

Bagaimana pendapat Anda?

Admin Nilacakra
Author: Admin Nilacakra

Penerbit dan layanan penulis di Bali.