Deskripsi
Sawah yang merupakan bagian dari alam dan kelestarian lingkungan hidup adalah sebuah prioritas yang patut dijaga oleh setiap individu. Sawah juga mendukung keberadaan berbagai ekosistem di bawahnya. Selain itu, sawah juga dapat menjaga kesuburan tanah sebagai manfaat dari pengolahannya, sehingga sawah di Bali merupakan kekayaan ekologi yang sangat penting untuk dilestarikan. Bukan hanya sistem pengairan, kesuburan lahan, cara menanam, cara merawat, cara memanen, hingga hasil yang melimpah, melainkan spirit yang menggetarkan tradisi tersebut yaitu religiusitasnya.
Wujud konsep eko-religius dalam naskah lontar pertanian Bali nampaknya menggambarkan kedekatan antara budaya, kepercayaan, dan alam. Hal ini berkaitan dengan konsep Tri Hita Karana (pawongan, palemahan, parahyangan) sebagai basis kuat yang tertanam di setiap ranah kebudayaan Bali yaitu hubungan manusia, alam, dan Tuhan. Dalam upaya pemertahanan lingkungan, konsep ekologi ini sangat penting untuk dikembangkan guna menyentuh aspek budaya yang mulai surut. Terancamnya keadaan lingkungan dan merosotnya pengamalan kesakralan budaya membuat konsep ekologi yang berbasis religius itu penting untuk digali terus-menerus.