Bali Jadul

Rp90.000

Membaca buku “Bali Jadul” ini, kita seolah-olah diajak untuk memasuki “mesin waktu” kembali ke Bali pada jaman dulu. Dalam buku ini pembaca akan menjadi tahu bagaimana kondisi alam Bali jaman dulu yang sebagian besar wilayahnya masih alami dan asri. Kita menjadi tahu bagaimana potret wajah kota-kota di Bali seperti Kota Singaraja, Karangasem, Klungkung, Badung, Denpasar, Sanur hingga daerah wisata Kuta jaman dulu yang tentu sangat berbeda dengan kondisi saat ini. Selain wajah alam Bali jaman dulu, buku ini juga menceritakan tentang beberapa peristiwa penting yang terjadi di Bali jaman dulu seperti kehadiran sosok Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno yang sering ke Bali, Peristiwa G-30-S-PKI dan pembunuhan massal yang menyertainya, hingga peristiwa letusan Gunung Agung Karangasem Bali tahun 1963. Potret dunia pendidikan Bali jaman dulu, mulai wajah dunia pendidikan di Bali tahun 1950-an hingga 1970-an juga ada dalam buku ini. Hal menarik lainnya dalam buku ini adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat Bali jaman dulu, wajah transportasi Bali jaman dulu, hingga perkembangan Bali menjadi daerah tujuan pariwisata terkemuka.

Buku ini sangat bagus untuk memberi motivasi kepada anak-anak jaman sekarang, yang tidak pernah mengalami era jaman dulu yang penuh dengan masa-masa sulit dalam banyak hal yang penuh perjuangan. Contoh salah satunya adalah alat transportasi umum saat itu, dimana masyarakat menggunakan bus ataupun jalan kaki yang harus menempuh jarak yang sangat jauh dari 1 tempat ke tempat lain. Berbeda dengan anak-anak sekarang dimana semuanya sudah gampang tersedia, baik transportasi umum maupun kendaraan pribadi roda 2 maupun roda 4. Ini bisa mengingatkan kita semua di jaman sekarang untuk tidak patah semangat dan pantang menyerah dalam mencapai sesuatu. Buku ini juga penting dalam menceritakan kehidupan dan budaya Bali lama yang perlu kita terus budidayakan dan lestarikan bersama. Seperti kata Bung Karno “Jangan Pernah Meninggalkan Sejarah ( jasmerah ). (Jos Darmawan–Museum Mobil Klasik Bali)

Buku ini sangat bagus buat kami generasi tergolong muda yang lahir tahun 1980-an ke atas. Jadi kami bisa tahu bagaimana potret Bali atau sejarah Bali pada masa-masa sebelumnya. Bagaimanapun kami generasi muda yang sekarang adalah generasi milenial wajib tahu tentang sejarah Bali atau potret Bali pada masa lampau. (Made Muliawan Arya “De Gajah” – Tokoh Pemuda Bali)

Cara sederhana mencintai Bali adalah dengan mengetahui sejarahnya. Dengan membaca buku ini, kita tidak hanya makin mencintai Bali namun juga makin memperkokoh identitas diri kita sebagai orang Bali. (I Putu Agus Swastika (Guslong) – Founder @sejarahbali)

Setiap sosok insan hidup , memiliki pengalaman dalam berkehidupan, tidak perduli orang tersebut terkenal, atau tidak , dia berhak utk menceritakan pengalaman hidupnya, karena itu suatu saat nanti akan menjadi sejarah tersendiri untuk sebuah generasi. Lebih-lebih ditulis tangan langsung, pasti akan memberikan vibrasi tersendiri bagi pembaca. (Kadek Jango Pramartha-Kartunis Bali)

Stok 1

Deskripsi

Membaca buku “Bali Jadul” ini, kita seolah-olah diajak untuk memasuki “mesin waktu” kembali ke Bali pada jaman dulu. Dalam buku ini pembaca akan menjadi tahu bagaimana kondisi alam Bali jaman dulu yang sebagian besar wilayahnya masih alami dan asri. Kita menjadi tahu bagaimana potret wajah kota-kota di Bali seperti Kota Singaraja, Karangasem, Klungkung, Badung, Denpasar, Sanur hingga daerah wisata Kuta jaman dulu yang tentu sangat berbeda dengan kondisi saat ini. Selain wajah alam Bali jaman dulu, buku ini juga menceritakan tentang beberapa peristiwa penting yang terjadi di Bali jaman dulu seperti kehadiran sosok Presiden pertama Indonesia Ir. Sukarno yang sering ke Bali, Peristiwa G-30-S-PKI dan pembunuhan massal yang menyertainya, hingga peristiwa letusan Gunung Agung Karangasem Bali tahun 1963. Potret dunia pendidikan Bali jaman dulu, mulai wajah dunia pendidikan di Bali tahun 1950-an hingga 1970-an juga ada dalam buku ini. Hal menarik lainnya dalam buku ini adalah kondisi sosial ekonomi masyarakat Bali jaman dulu, wajah transportasi Bali jaman dulu, hingga perkembangan Bali menjadi daerah tujuan pariwisata terkemuka.

Buku ini sangat bagus untuk memberi motivasi kepada anak-anak jaman sekarang, yang tidak pernah mengalami era jaman dulu yang penuh dengan masa-masa sulit dalam banyak hal yang penuh perjuangan. Contoh salah satunya adalah alat transportasi umum saat itu, dimana masyarakat menggunakan bus ataupun jalan kaki yang harus menempuh jarak yang sangat jauh dari 1 tempat ke tempat lain. Berbeda dengan anak-anak sekarang dimana semuanya sudah gampang tersedia, baik transportasi umum maupun kendaraan pribadi roda 2 maupun roda 4. Ini bisa mengingatkan kita semua di jaman sekarang untuk tidak patah semangat dan pantang menyerah dalam mencapai sesuatu. Buku ini juga penting dalam menceritakan kehidupan dan budaya Bali lama yang perlu kita terus budidayakan dan lestarikan bersama. Seperti kata Bung Karno “Jangan Pernah Meninggalkan Sejarah ( jasmerah ). (Jos Darmawan–Museum Mobil Klasik Bali)

Buku ini sangat bagus buat kami generasi tergolong muda yang lahir tahun 1980-an ke atas. Jadi kami bisa tahu bagaimana potret Bali atau sejarah Bali pada masa-masa sebelumnya. Bagaimanapun kami generasi muda yang sekarang adalah generasi milenial wajib tahu tentang sejarah Bali atau potret Bali pada masa lampau. (Made Muliawan Arya “De Gajah” – Tokoh Pemuda Bali)

Cara sederhana mencintai Bali adalah dengan mengetahui sejarahnya. Dengan membaca buku ini, kita tidak hanya makin mencintai Bali namun juga makin memperkokoh identitas diri kita sebagai orang Bali. (I Putu Agus Swastika (Guslong) – Founder @sejarahbali)

Setiap sosok insan hidup , memiliki pengalaman dalam berkehidupan, tidak perduli orang tersebut terkenal, atau tidak , dia berhak utk menceritakan pengalaman hidupnya, karena itu suatu saat nanti akan menjadi sejarah tersendiri untuk sebuah generasi. Lebih-lebih ditulis tangan langsung, pasti akan memberikan vibrasi tersendiri bagi pembaca. (Kadek Jango Pramartha-Kartunis Bali)