PENDIDIKAN KARAKTER DALAM LITERASI TULIS

Rp30.000

Permasalahan karakter tidak hanya terjadi di kota-kota, tetapi juga terjadi di desa-desa. Bahkan, di sekolah pedesaan pun terlihat berbagai penyimpangan karakter. Di SMAN 1 Rendang, misalnya, masih terlihat penyimpangan-penyimpangan karakter. Hasil observasi di SMAN 1 Rendang menunjukkan masih ada siswa terlambat ke sekolah, tidak ikut upacara bendera dengan alasan sakit, berbiacara tanpa sopan santun, bahkan tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan sekolah. Tidak hanya itu, dalam pembelajaran di kelas, siswa masih memilih-milih teman untuk berkelompok, kurang kreatif, kurang bertanggung jawab terhadap tugas, dan kurang aktif saat belajar. Padahal, tindakan tersebut menyimpang dari tujuan dan idealisme pendidikan karakter yang digaungkan pemerintah.

Karena itu, penguatan pendidikan karakter semakin mendesak dan harus diprioritaskan. Tindakan intoleransi, perilaku kekerasan, kejahatan seksual, tawuran pelajar, pergaulan bebas, serta kecenderungan anak-anak muda memakai narkoba adalah bukti nyata betapa pendidikan karakter perlu diberi perhatian khusus. Selain itu, indeks pembangunan manusia yang rendah, kurangnya keterampilan seni dan estetika, serta pemahaman etika yang belum terbentuk selama masa pendidikan menjadi alasan penting perlu digalakkan penguatan karakter di sekolah.

Deskripsi

Permasalahan karakter tidak hanya terjadi di kota-kota, tetapi juga terjadi di desa-desa. Bahkan, di sekolah pedesaan pun terlihat berbagai penyimpangan karakter. Di SMAN 1 Rendang, misalnya, masih terlihat penyimpangan-penyimpangan karakter. Hasil observasi di SMAN 1 Rendang menunjukkan masih ada siswa terlambat ke sekolah, tidak ikut upacara bendera dengan alasan sakit, berbiacara tanpa sopan santun, bahkan tidak bersemangat dalam mengikuti kegiatan sekolah. Tidak hanya itu, dalam pembelajaran di kelas, siswa masih memilih-milih teman untuk berkelompok, kurang kreatif, kurang bertanggung jawab terhadap tugas, dan kurang aktif saat belajar. Padahal, tindakan tersebut menyimpang dari tujuan dan idealisme pendidikan karakter yang digaungkan pemerintah.

Karena itu, penguatan pendidikan karakter semakin mendesak dan harus diprioritaskan. Tindakan intoleransi, perilaku kekerasan, kejahatan seksual, tawuran pelajar, pergaulan bebas, serta kecenderungan anak-anak muda memakai narkoba adalah bukti nyata betapa pendidikan karakter perlu diberi perhatian khusus. Selain itu, indeks pembangunan manusia yang rendah, kurangnya keterampilan seni dan estetika, serta pemahaman etika yang belum terbentuk selama masa pendidikan menjadi alasan penting perlu digalakkan penguatan karakter di sekolah.