Mulud Adat: Ekspresi Spiritual Masyarakat Sasak Bayan

Rp98.000

Umat Islam di seluruh dunia, termasuk yang ada di Lombok merayakan kelahiran Nabi Muhammad pada setiap bulan Rabiulawal tahun Hijriah. Di Lombok, umat Islam menyebut perayaan kelahiran Nabi Muhammad dengan istilah Mulud. Umat Islam di Pulau Lombok merayakan ritual Mulud dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang merayakan secara konvensional dan ada juga yang merayakan secara adat. Namun, kedua cara tersebut pada intinya memiliki tujuan yang sama, yakni sebagai wujud kesyukuran dan kecintaan kepada Nabi Muhammad.

Sebagian umat Islam dari Suku Sasak di Pulau Lombok, seperti umat Islam di Bayan (khususnya komunitas masyarakat adat Bayan), tidak hanya menjadikan bulan Rabiulawal sebagai perayaan Mulud, tetapi juga momen memahami hakikat awal kejadian manusia di dalam rahim seorang ibu, yakni diawali dengan proses bekunya sperma dan ovum setelah keduanya bercampur di dalam rahim. Konsep tersebut berkait erat dengan ritual selamatan yang dilakukan dua bulan sebelum bulan Rabiulawal, yakni selamatan bubur petak ‘bubur putih’ pada bulan Muharam sebagai gambaran bahwa laki-laki menghasilkan sperma yang berwarna putih dan selamatan bubur abang ‘bubur merah’ pada bulan Safar sebagai gambaran bahwa perempuan menghasilkan sel ovum berwarna merah. Ketika terjadi penyatuan, keduanya akan bercampur dan menjadi gumpalan darah di dalam rahim. Proses ini dipahami sebagai hakikat makna Rabiulawal.

Lihat produk sejenis.

Deskripsi

Penulis: Dr. Suliadi, M.Pd. * Prof. Mahyuni, M.A., Ph.D.

Editor: Arya Lawa Manuaba & Weda Wigena

Paperback 14,8 x 21 cm

ISBN –

Tersedia hardcover dan softcover

 

Informasi Tambahan

Versi yang tersedia

Versi Cetak, Versi Digital

Cover

Hard Cover, Paperback