Antologi Puisi Jejak Cinta, dari Pertemuan Menuju Keabadian

Dalam semesta kata yang bergetar lembut, Jejak Cinta menghamparkan perjalanan rasa dari detik pertemuan hingga lorong keabadian. Setiap bait adalah embun di pagi sunyi, meresap ke dalam jiwa seperti bisikan yang tak sempat terucap. Nawafil Fil menenun puisi-puisi ini dari hela napas cinta—yang kadang menghangatkan, kadang melukai, namun selalu memurnikan. Di antara gemuruh dunia dan bisu malam, hadir suara hati yang tak menyerah, menyimpan rindu, menantang waktu. Ini bukan sekadar antologi, melainkan altar perasaan, tempat kita bisa merebahkan luka dan kenangan. Di sana cinta tak hanya bernyanyi dalam tawa, tapi juga menetes dalam tangis yang elegan. Setiap halaman adalah cermin: memperlihatkan siapa yang kita cintai, dan siapa yang kita relakan. Buku ini akan menemani langkah para perindu, menyulut cahaya dalam gelap yang diam. Sebab cinta, sebagaimana puisi, adalah jejak yang tak pernah benar-benar selesai dituliskan.