Konsumerisme Masyarakat Urban

Konsep, Sejarah, dan Pengaruhnya terhadap Pola Gaya Hidup (Kajian Kritis Etika Deontologi Immanuel Kant)

Kian banyak manusia telah melupakan makna kehidupan yang telah diciptakan oleh Tuhan, karena manusia masa kini sudah berpaling dan bahkan menciptakan “tuhan-tuhan” baru mereka sendiri. Saat seseorang melupakan makna esensi yang telah diciptakan oleh Tuhan, dapat dipastikan bahwa kehidupannya juga akan jauh dari kedamaian, ketenangan, rasa cukup, dan syukur. Pada akhirnya, orang tersebut akan “memakan” sesama manusia lainnya hingga menimbulkan kehancuran norma-norma moral dan etika oleh sikap tamak, sombong dan ego manusia, layaknya monster Leviathan yang memakan apapun demi mengenyangkan diri sendiri.

Di sisi lain, penulis buku ini juga menyoroti faktor-faktor penting yang mendominasi terbentuknya pergeseran makna esensi manusia dengan berfokus pada lingkungan sekitar, kawasan tempat tinggal, hingga gaya hidup. Salah satu sikap yang menyimpang dari norma moral dan etika ideal manusia adalah konsumsi berlebihan dan tidak berpijak pada prinsip kebutuhan primer, melainkan hanya untuk mengejar pengakuan orang lain (external validation), gengsi, hingga pamer kekayaan. Hal ini sudah jelas menunjukkan adanya pergeseran makna yang menimbulkan kesalahan dalam memilih pola gaya hidup manusia.